Rabu, 08 Februari 2012

INTERVENSI MENINGKATKAN MUTU BIDAN PRAKTEK MANDIRI

  tugas 1
A.  Latar Belakang
 Dari tahun ke tahun permintaan masyarakat terhadap peran aktif Bidan dalam memberikan pelayanan terus meningkat. Ini merupakan bukti bahwa eksistensi Bidan di tengah masyarakat semakin memperoleh kepercayaan, pengakuan dan penghargaan.
Berdasarkan hal inilah, Bidan dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan sekaligus mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanannya termasuk pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Karena hanya melalui pelayanan berkualitas pelayanan yang terbaik dan terjangkau yang diberikan oleh Bidan, kepuasan pelanggan baik kepada individu, keluarga dan masyarakat dapat tercapai.
B. Dasar Hukum
1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Anggaran Dasar IBI Bab II Pasal 8 dan Anggaran Rumah Tangga IBI Bab III Pasal 4.
3. Kepmenkes No. 900/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktek Bidan.
4. SPK (Standar Pelayanan Kebidanan) IBI 2002.

C.  Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan Bidan.
Bidan berada pada setiap tatanan pelayanan termasuk adanya bidan praktek mandiri/ bidan praktek swasta ( BPS ). Peningkatan kualitas pelayanan bidan adalah dengan cara :
a. Fokus pelayanan kepada ibu/ perempuan dan bayi baru lahir.
b. Upaya peningkatan kualitas pelayanan dilaksanakan melalui pelatihan klinik dan non klinik, serta penerapan model sebagai contoh : Bidan Delima, Bidan Keluarga, Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik/ SPMKK.
c. Kebijakan dalam pelayanan kebidanan antara lain : Kep.Menkes no. 900 tahun 2002 tentang Kewenangan Bidan, Kep.Menkes no 369/ 2007 tentang Standar Profesi Bidan, Jabatan Fungsional Bidan, Tunjangan Jabatan Fungsional Bidan.
D. Peningkatan Kualitas Personal Bidan.
Peningkatan kualitas personal dan universal kebidanan sudah dimulai sejak  dalam proses pendidikan  bidan, setiap calon bidan sudah diwajibkan untuk mengenal, mengetahui, memahami tentang peran, fungsi dan tugas bidan. Setiap bidan harus dapat mencapai kompetensi profesional, kompetensi personal dan universal, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Sadar tentang pentingnya ilmu pengetahuan / iptek, merasa bahwa proses belajar tidak pernah selesai, belajar sepanjang hayat/ life long learning dalam dunia yang serba berubah dengan cepat.
b. Kreatif, disertai dengan sikap bertanggungjawab dan mandiri. Bidan kreatif yang bertanggungjawab dan mandiri akan memiliki harga diri dan kepercayaan diri sehingga memumgkinkan untuk berprakarsa dan bersaing secara sehat.


c. Beretika dan solidaristik.
Bidan yang beretika dan solidaristik, dalam setiap tindakannya akan selalu berpedoman pada moral etis, berpegang pada prinsip keadilan yang hakekatnya berarti memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya / bersifat tenggangrasa.
C. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI SAAT INI.
Seiring dengan bertambahnya kebutuhan tenaga bidan yang dirasakan oleh Pemerintah dan Masyarakat, seiring dengan betambahnya jumlah bidan, serta kepercayaan Pemerintah dan Masyarakat terhadap bidan  dalam upaya- upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu - Bayi ( AKI – AKB ) dan  meningkatkan derajat kesehatan masyarakat , sangat diperlukan bidan- bidan yang professional.
Permasalahan inilah yang menjadi bahan renungan dan pertanyaan untuk diri setiap bidan, sudahkah kita ikut berproses dalam upaya untuk mencapai sebutan bidan yang professional?
D. RANGKUMAN.
Bidan yang professional adalah bidan yang kompeten, ahli dalam bidangnya, dinamis, kreatif – inovatif , beretika dan mempunyai rasa solidaritas yang tinggi. Merupakan proses perjuangan yang harus terus menerus dihidupkan bagi setiap diri bidan bersama organisasi profesinya untuk dapat mencapai sebutan  bidan yang profissional .  
      Sebenarnya banyak sekali upaya2 yg dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidan selain dari   bidan itu sendiri jg harus diperhatikan tentang kelayakan sarana, prasarana, dan fasilitas termasuk logistik yang mencakup pemeliharaan, penyimpanan obat, kebersihan alat, keserasian letak dan alur kerja serta kenyamanan pelanggan. Karena yang bisa menilai bidan itu bermutu atau tidak adalah pasien/pelanggan/orng yg kita layani. trus untuk pencapaian mutu pelaynan tidak harus MAHAL or MEWAH, yang penting bersih, nyaman dan terkesan dihati pelanggan. lebih lebih kalau bisa unik beda dari yankes lainnya untuk itu bidan kalau bisa jg harus kreatif...
contoh:
1. buatlah tempat praktek anda seminimalis mungkin bersih nyaman n tidak harul mahal tp terkesan elegan jangan terlalu rumit tp bisa sistemetis dalam memberikan pelayanan kepada pasien
2.lengkapilah alkes yg anda miliki tidak hrs banyak tp lengkap
3. lakukan asuhan kebidanan sesuai dg standart dlm kepmenkes tp jg hrs disesuaikan dg kondisi masyarakt setempat


sekian dulu za... saya sangat berterima kasih atas saran dan kritiknya

assalamu’alaikum……
berdasarkan hasil saya diatas saya belum bisa nilai gus terserah gus saja,
tapi pengennya sih za A gus…. Atau minimal B+++ juga gak masalah  gus,
hehehe…..
trimakasih gus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar